Cek Kodepos Berdasarkan Wilayah 📪

Atau, cari kodepos langsung berdasarkan nama desa, kecamatan, atau kabupaten/kota:

Kodepos untuk Kecamatan Duampanua:

Kecamatan Duampanua memiliki 15 Desa/Kelurahan.

Pekkabata

Kodepos: 91251

Tatae

Kodepos: 91251

Lampa

Kodepos: 91251

Data

Kodepos: 91251

Bittoeng

Kodepos: 91251

Kaballangan (Kaballangang)

Kodepos: 91251

Paria

Kodepos: 91251

Kaliang

Kodepos: 91251

Battusawe (Buttu Sawe)

Kodepos: 91251

Maroneng

Kodepos: 91251

Katomporang

Kodepos: 91251

Bungi

Kodepos: 91251

Massewae

Kodepos: 91251

Bababinanga (Baba Binanga)

Kodepos: 91251

Barugae

Kodepos: 91251

Informasi Menarik di Wilayah Ini 🌟

Tentu, berikut adalah daftar tempat wisata, kuliner, dan hal menarik di Kecamatan Duampanua, Pinrang, Sulawesi Selatan:

**Tempat Wisata:**

1. <b>Pantai Lowita</b> (Pantai dengan pemandangan indah dan area bermain anak yang cukup luas. Cocok untuk bersantai bersama keluarga.)
2. <b>Air Terjun Salu Pajang</b> (Air terjun yang terletak di tengah hutan dengan pemandangan alam yang asri dan sejuk. Cocok untuk petualangan dan menikmati keindahan alam.)
3. <b>Persawahan Duampanua</b> (Hamparan sawah hijau yang luas, menawarkan pemandangan yang menenangkan dan kesempatan untuk berinteraksi dengan kehidupan petani lokal.)

**Kuliner:**

1. <b>Buras'</b> (Makanan tradisional berbahan dasar beras yang dibungkus dengan daun pisang, sering disajikan dengan lauk seperti opor ayam atau daging.)
2. <b>Pallubasa</b> (Sup daging yang kaya rempah dan santan, biasanya disajikan dengan kuning telur setengah matang dan buras.)
3. <b>Jalangkote</b> (Pastel khas Sulawesi Selatan yang berisi sayuran, daging, dan bihun, kemudian digoreng hingga renyah. Disajikan dengan saus pedas.)

**Hal Menarik Lainnya:**

1. <b>Kerajinan Anyaman Rotan</b> (Duampanua dikenal dengan kerajinan anyaman rotannya. Anda bisa melihat proses pembuatannya atau membeli langsung hasil kerajinannya sebagai oleh-oleh.)
2. <b>Tradisi Pesta Panen</b> (Beberapa desa di Duampanua masih melestarikan tradisi pesta panen sebagai ungkapan syukur atas hasil bumi yang melimpah. Tradisi ini biasanya diiringi dengan berbagai acara seni dan budaya.)